1.
Fungsi Kereta Api
Fungsi
Kereta Api Sebagai Sarana Transportasi :
a.
Alat angkutan umum untuk penumpang dan barang
b.
Angkutan khusus bagi pekerja dan bahan keperluan
pemeliharaan jalan kereta api
c.
Sebagai penghubung suatu tempat dengan tempat lainnya
yang sulit dijangkau oleh sarana/ alat transportasi lain.
d.
Secara tidak langsung memperlancar dan meningkatkan
arus lalu lintas penumpang, barang, dan informasi dari suatu tempat
2.
Tipe Stasiun
a.
Menurut Jenis Barang yang Diangkut
o Stasiun Penumpang
: Gedung stasiun,
Peron-peron dan kelengkapan lain untuk mengangkut orang
o Stasiun Barang
: Gudang Barang,
Kontainer, Tempat bongkar muat, dan kelengkapan lain untuk mengangkut barang.
b.
Menurut Letaknya dalam Jaring-jaring Kereta Api
o Stasiun Penghabisan
: Dimana Kereta Api mulai
atau mengakhiri perjalanannya.
: Tempat menginap
lokomotif, memeriksa, membersihkan kereta (Depo Lokomotif)
o Stasiun Antara
: Semua stasiun di antara stasiun A dan Stasiun E
Dibagi atas :
-
Stasiun Sederhana (stasiun b) tanpa len-len cabang
-
Stasiun percantuman/ cabang (stasiun c)
-
Stasiun silang (stasiun d)
c.
Menurut Bentuknya
o Stasiun Siku-siku
(kopstasion)
Gedung stasiunnya siku-siku pada sepur-sepur yang berakhir
di situ
Maksud pembuatan stasiun siku-siku supaya jalan rel dapat
mencapai suatu daerah sampai sedalam-dalamnya, misalnya daerah industri,
perdagangan, dan pelabuhan.
o Stasiun Paralel
Gedungnya sejajar dengan
sepur-sepur.
Pada stasiun pertemuan atau junction, dapat pula gedung
stasiunnya dibuat sebagai suatu kombinasi dari stasiun paralel dan stasiun
siku-siku.
o Stasiun Pulau
Gedung
stasiun Induk sejajar dengan sepur-sepur tetapi letaknya ada di tengah-tengah
antara sepur-sepur.
o Stasiun Semenanjung
Gedung stasiunnya terletak di sudut antara dua sepur yang
bergandengan
3.
Tipe Emplasemen
a.
Emplasemen Stasiun/ Penumpang
Emplasemen penumpang yang gunanya untuk memberi kesempatan
kepada penumpang untuk membeli karcis, menunggu datangnya kereta api sampai
naik ke kereta api melalui peron.
b.
Emplasemen Barang
Khusus
melayani pengiriman dan penerimaan barang dan letaknya dekat dengan daerah
industri, perniagaan, dan lalu lintas umum.
Sepur gudang dapat dibuat di satu sisi
atau pada kedua sisi gudang dan di dalam gudang satu sepur atau lebih.
Untuk cadangan perluasan dan ketentraman
kota bisa dibuat di luar kota.
c.
Emplasemen Langsir
Kereta Api
barang dari semua jurusan yang menuju ke emplasemen langsir gerbong-gerbongnya
dipisah-pisahkan dalam kelompok-kelompok menurut jurusan dan tempat tujuannya.
Letak
emplasemen harus jauh dari pemukiman agar pekerjaan melangsir gerbong tidak
mengganggu ketertiban umum.
d.
Emplasemen Penyusun/ Depo Kereta
Tempat
untuk membersihkan, memeriksa, memperbaiki kerusakan kecil dan melengkapi
kereta-kereta kembali menjadi rangkaian kereta api untuk disiapkan di sepur
berangkat berangkat di emplasemen penumpang pada saat kereta api mulai atau
mengakhiri perjalanannya.
e.
Emplasemen Depo Lokomotif
Untuk kebutuhan
lokomotif-lokomotif yang menginap.
Diperlukan
ditempat-tempat peralihan dari jalan dataran ke jalan pegunungan untuk
pergantian lokomotif dan di tempat-tempat yang harus melayani
lokomotif-lokomotif untuk keperluan di emplasemen langsir.
f.
Emplasemen Pelabuhan
Terdiri dari dua jurusan,
yaitu dari daerah pedalaman ke pangkalan sebaliknya. Kereta api barang yang
datang dari pedalaman diceraikan di emplasemen pelabuhan menurut
kelompok-kelompok pembagi, kemudian gerbong-gerbong dibawa ke kelompok pembagi
masing-masing, dimana dilakukan penyusunannya menurut pangkalan-pangkalan dan
gudang-gudang.
4.
Bangunan dan Fasilitas Pelengkap
Untuk
kelancaran jasa angkutan kereta api, tidak hanya dibutuhkan kereta, gerbong,
lokomotif, dan prasarana jalan kereta api, tetapi lebih dari itu juga
dibutuhkan adanya kelengkapan-kelengkapan untuk :
·
Memberi kesempatan kepada penumpang untuk naik dan
turun kereta api dengan mudah dan nyaman
·
Bongkar dan muat barang serta mengirim dan menerima
barang kiriman
·
Menyusun kereta dan gerbongnya menjadi satu rangkaian
kereta api dan menyimpan sementara kereta dan gerbongnya yang tidak dipakai
·
Memberi kesempatan kepada kereta api saling bersusulan
dan bersimpangan
· Fasilitas-fasilitas penunjang lainnya bagi kepentingan
penumpang
Bangunan
dan kelengkapan terdapat di stasiun dan emplasemen yang berada di tempat
tertentu sepanjang jalur kereta api. Dalam perencanaan , letakknya harus
dihindari bersilangan antar jalan masuk ke stasiun denganlalu lintas jalan.
a. Bangunan Pelengkap
Dapat berupa konstruksi permanen atau konstruksi baja/ besi antara lain
:
§ Menara Pengawas
Suatu bangunan menara yang
fungsinya sebagai tempat untuk mengawasi keadaan atau situasi track di
emplasemen stasiun dan mengontrol dari atas kereta api – kereta api yang akan
masuk ke stasiun dan yang akan keluar/ meninggalkan stasiun.
§ Jembatan Pemutar
Lokomotif
Suatu konstruksi dengan
bentuk tertentu yang menyerupai track, namun alat itu dapat memutar lokomotif
sebesar 180°
sehingga arah lokomotif berubah sesuai dengan kebutuhan.
§ Fasilitas untuk
Kontainer atau Angkutan Barang
Fasilitas berupa gudang-gudang penyimpanan untuk
angkutan barang, open storage dan CFS (Container Freight Station) untuk muatan
kontainer dan tangki-tangki penyimpanan untuk muatan cair.
b.
Fasilitas Pelengkap
Antara lain :
§ Telepon umum
§ Kantor pos dan giro,
bank/ money changer
§ Kantin, tempat
ibadah, tempat penitipan
§ Toilet
§ Papan route dan
jadwal perjalanan kereta api
§ Pelat bergerigi pada
lantai peron sebelah tepi, sebagai tanda batas aman berdiri bagi tuna netra
§ Sistem pembelian
serta pengontrolan karcis dengan mesin secara otomatis
§ Crane untuk bongkar
muat kontainer atau angkutan barang kainnya
§ Suatu tempat di
emplasemen stasiun untuk memperbaiki lokomotif
§ Kamera dan televisi
yang berfungsi sebagai spion bagi masinis agar dengan mudah dapat mengetahui
apakah seluruh penumpang sudah masuk ke dalam kereta api sehingga pintu kereta
dapat di tutup dan kereta segera berangkat.
§ Tiang pembatas
sebagai tanda tempat kereta api berhenti, disesuaikan dengan panjang/ jumlah
rangkaian kereta.
WESEL (SWITCHES)
DAN
PERSILANGAN (CROSSING)
1.
WESEL (SWITCHES)
Adalah alat untuk menghubungkan dua atau tiga track
dan mengubah arah jalannya kereta api dari jurusan yang satu ke jurusan yang
lainnya.
§ Bagian-bagian Wesel
a.
Lidah Wesel (Tongue Rail)
Lidah-lidah
yang dapat berputar atau berpegas terhadap akarnya disebut Wesel dengan lidah
putar/ wesel dengan lidah berpegas
Pucuk-pucuk
lidah dapat digeser dengan suatu pembalik wesel, untuk menyelenggarakan
hubungan dengan sepur lurus atau dengan sepur bengkok (Gerakan membalik wesel)
Salah
satu lidah harus selalu rapat pada rel lantak, sedangkan yang lainnya harus
terbuka sejauh minimal 100 mm dari rel lantak. Biasanya ujung lidah membentuk
sudut 1:40 sampai 1:80 ( umumnya 1:50 dengan rel lantak)
b.
Rel Lantak (Stock Rail)
Adalah
rel induk yang tetap, yang berfungsi sebagai sandaran rel lidah.
Apabila lidah wesel yang satu menyambung maka yang
lain memperlihatkan suatu lubang sebagai tempat lewatnya flens roda.
Lidah-lidah dan rel-rel lantak yang bergerak bersama-sama disebut dengan
gerakan lidah.
c.
Rel Pancung (Nose Rail)
Berujung tajam, merupakan konstruksi
rel yang diperlukan untuk bersilangnya dua batang rel sebelah dalam sudut.
Rel
pancung terdiri atas jarum pancung, dan dua buah rel sayap, serta mempunyai dua
buah rel paksa.
d.
Rel Lengkung (Closure Rail)
Adalah
rel yang melengkung dan terletak antara rel pancung dan akar lidah rel
e.
Rel Sayap (Wing Rail)
Terletak
di sebelah rel pancung, yang berfungsi untuk membantu pancung mendukung roda
dan mengarahkan flens roda pada posisi yang tepat sehingga kereta api tetap
aman bergerak pada arah yang benar.
f.
Rel Pemaksa (Guard Rail)
Terletak di sisi lawan rel sayap,
berfungsi untuk memaksa flens roda tetap pada posisi yang benar dan melindungi
rel pancung
g.
Pembalik Wesel (Switch)
Berfungsi
untuk menggerakkan lidah wesel
h.
Akar Wesel (Clamping)
Tempat
penjepit (clamp) rel wesel agar tetap posisinya saat wesel di balik
i.
Bantalan pada Wesel
Bantalan-bantalan
tempat diletakkannya wesel haruslah siku-siku terhadap sumbu dari jalan kereta
utama sampai ke ujung pancung.
Panjang bantalan ditentukan sedemikian rupa sehingga
paling sedikit menonjol 0,5 meter keluar rel lantak. Dengan sendirinya,, setiap
bantalan tidak perlu diberi ukuran yang berbeda-beda, akan tetapi dapat dibuat
deretan-deretan 4 atau 5 bantalan.
§ Jenis-jenis Wesel
a.
Wesel dua Jalan
Membagi
track menjadi dua jurusan track. Terdiri atas :
o
Wesel sederhana kanan
Wesel
membagi track menjadi satu track lurus
dan satu track yang berbelok ke kanan, bila kita menghadap pancung.
o Wesel sederhana kiri
Wesel
membagi track menjadi satu track lurus dan satu track yang berbelok ke kiri,
bila kita menghadap pancung.
o Wesel lengkung
Wesel
membagi track menjadi dua track yang berbelok ke kiri keduanya atau ke kanan
keduanya.
o Wesel berlawanan
arah lengkung
Wesel
membagi track menjadi dua track yang berbelok satu ke kiri dan satu ke kanan.
o Wesel simetris atau
equilateral
Wesel
termasuk wesel berlawanan arah lengkung hanya saja wesel ini memiliki sudut
lengkung yang sama besar.
b. Wesel
Tiga Jalan
Wesel
membagi track satu luus dan dua track belok. Terdiri atas :
o Wesel membelok
searah
Wesel tersebut memiliki satu track lurus dan dua track yang membelok ke
kiri atau ke kanan di mana sumbu dari ketiga bertemu di satu titik.
o Wesel berlawanan
arah
Wesel tersebut memiliki satu track lurus, satu track yang membelok ke
kiri satu track yang membelok ke kanan di mana sumbu dari ketiga track bertemu
di satu titik.
o Wesel searah
tergeser
Wesel tersebut seperti pada wesel membelok searah hanya saja sumbu dari
ketiga track tidak bertemu dalam satu titik.
o Wesel berlawanan
arah tergeser
Wesel tersebut seperti pada wesel berlawanan arah hanya saja sumbu dari
ketiga track tidak bertemu dalam satu titik
2.
PERSILANGAN (CROSSING)
Adalah perpotongan antara dua track
yang terletak dalam satu bidang dan sama tingginya. Sudut yang dibentuk
dinyatakan dengan :
tangen a = 1:n
Macam persilangan :
a.
Persilangan Siku
Membentuk sudut a =
90°
b.
Persilangan Miring
Persilangan miring tajam, a < 40°
Persilangan miring tumpul, a > 40°
c.
Persilangan Searah dan Berlawanan Arah
3. WESEL INGGRIS
Wesel Inggris adalah gabungan antara wesel dan
persilangan. Suatu persilangan hanya memperbolehkan kereta berjalan terus dalam
track lurus. Dengan adanya wesel, akan memungkinkan bagi kereta untuk berjalan
menyimpang ke track yang membelok. Wesel Inggris tersebut banyak digunakan di
emplasemen karena menghemat tempat dan dapat peralihan kereta ke track lain.
4. DESAIN GEOMETRIK WESEL
§
Lidah Wesel (Tongue Rail)
§
Rel Pancung (Frog)
§
Wesel
§
Kecepatan Kereta Api Maksimum di Wesel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar